Pasang iklan

Tuesday, November 15, 2011

UTU Meulaboh Wisuda 180 Mahasiswa Angkatan Ke II

MEULABOH(Waspada): Universitas Teuku Umar Meulaboh Kab. Aceh Barat, Sabtu (12/11), melepas 180 sarjana strata satu dan Diploma III angkatan ke II. Jumlah itu terdiri 70 mahasiswa dari Fakultas Pertanian yang terbagi dua jurusan yakni, 16 dari jurusan agroteknologi dan 13 orang dari jurusan agribisnis. 

Pada kesempatan yang sama juga diwisuda 65 mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), 15 orang mahasiswa fakultas ekonomi, 29 orang mahasiswa Fakultas IImu Sosial dan Politik (FISIP) dan 1 Mahasiswa fakultas Perikanan.

Rektor Universitas Teuku Umar, Ir Malik Ali mengatakan pihaknya terus berupaya mengembangkan potensi yang dimiliki kampus tersebut untuk meningkatkan mutu dan kualitas. “Menyangkut penegerian, saat ini seluruh dokumen telah diterima Direktorat Kelembagaan Ditjen Dikti dan sedang dibahas,”katannya.

Sedang untuk tenaga pengajar katanya, tahun 2011 merupakan tahun ke tiga dimana UTU menjadi universitas penerima dosen-dosen senior dan profesional dari Dikti. Mereka lanjut Malik Ali, ditugaskan untuk membantu mengembangkan kapasitas akademik perguruan tinggi yang sedang berkembang.

Bertempat di pekarangan UTU dikawasan Alu Penyareng (Alpen), Kec Mereubo itu, acara turut dihadiri perwakilan Gubernur Aceh, Abdurahman Lubis, Koordinator Kopertis Wilayah I Sumut-Aceh, Prof Ir H Moehammad Nawawiy Loebis M.Phil, Ph.D, Bupati Aceh Barat Ramli MS dan Wakil Fuadri serta segenap unsur muspida kabupaten setempat serta tokoh ulama dan masyarakat.

Acara dimaksud juga diisi orasi ilmiah Koordinator Kopertis Wilayah I Sumut-Aceh, Prof Ir H Moehammad Nawawiy Loebis M.Phil, Ph.D yang mengangkat topik Ilmu dan pendidikan. Pada kesempatan yang sama turut dibagikan piagam penghargaan kepada 21 wisudawan/wati yang memperoleh prediket terbaik dan Cumlaude.

Dalam sambutannya yang disampaikan Abdurahman Lubis, gubernur Aceh mengatakan wisuda merupakan rangkaian akhir dari proses akademik yang harus dijalani. Dalam tahap tersebut terdapat point penting yang harus dilaksanakan untuk mewujudkan tuntutan civitas akademik.

Dikatakannya, sebagai pelaku perubahan dimasyarakat, sarjana harus memperhatikan berbagai aspek guna menjawab berbagai tantangan. Para sarjana dengan disiplin ilmu yang mereka miliki merupakan potensi besar yang harus memacu perubahan. 

“Karena itu para sarjana harus menggalang partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Sayangnya kita masih menemukan mahasiswa yang masih berorientasi untuk bekerja di pemerintahan atau menjadi pegawai negeri,”katannya.

Disebutkan Lubis tradisi dan pola pikir seperti ini harus dirubah karena menjadi sarjana bukan semata untuk bekerja dipemerintah tapi menjadi awal untuk memamfaatkan segenap potensi yang ada dimasyarakat untukj kesejahteraan bersama. “Sarjana harus cerdas. Untuk itu perlu diperhatikan semua pihak khususnya pengelola pendidikan, bahwa kita harus menempatkan faktor kualitas sarjana sebagai prioritas utama,”pungkasnya.(cb06)
Share on :

0 comments:

Post a Comment