Pasang iklan

Pasang Iklan

Popular Posts

APA YANG SEDANG KAMU PIKIRKAN

Showing posts with label Pertanian. Show all posts
Showing posts with label Pertanian. Show all posts

Unsur hara Essensial yang dibutuhan tanaman

Tuesday, December 6, 2011

Alumni-Andil | Unsurhara adalah bagi terpenting dari tanaman yang di berikan melalui tanah maupu melalui daun pada prinsip dasarnya tanah sendiri telah menyedia unsurhara untuk kebutuhan pertumbuhan tanaman yang optimal, maka untuk itu Berdasarkan jumlah kebutuhannya bagi tanaman, dapat dikelompokkan menjadi dua, uunsur hara tersebut merupakan unsur hara essensial yakni:
  • Unsur Hara Makro, dimana unsurhara makro relatif dalam jumlah besar atau banyak yang dibutuhkan oleh tanaman adapun unsurharanya :
Nitrogen ( N )
  1. Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman
  2.  Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan
  3. Merupakan bagian dari sel ( organ ) tanaman itu sendiri
  4. Merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau ) seperti daun
  5. Tanaman yang kekurangan unsur N gejalanya : pertumbuhan lambat/kerdil, daun hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning dan mati.
Phospat ( P )
  1. Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman 
  2. Merangsang pembungaan dan pembuahan
  3. Merangsang pertumbuhan akar
  4. Merangsang pembentukan biji
  5. Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel
  6. Tanaman yang kekurangan unsur P gejaalanya : pembentukan buah/dan biji berkurang, kerdil, daun berwarna keunguan atau kemerahan ( kurang sehat )
Kalium ( K )
  1. Berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral termasuk air.
  2. Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit
  3. Tanaman yang kekurangan unsur K gejalanya : batang dan daun menjadi lemas/rebah, daun berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau segar dan sehat, ujung daun menguning dan kering, timbul bercak coklat pada pucuk daun.
Sedangkan Unsur Hara Mikro, relatif dalam jumlah kecil atau sedikit yang dibutuhkan oleh tanaman
Fe (Besi), Mn (Mangaan), B (Boron), Mo (Molidden), Cu (Tembanga), Zn (Zeng) dan Cl (Klor)
Read Post | comments

Tanaman Cabe asli tanaman benua Amerika

Monday, December 5, 2011

Tanaman cabe merupakan tanaman asli benua Amerika yang di temukan oleh bangsa spanyol yang bernama Christophorus pada tahun 1490, pada saat itu team epedisi mendarat di sebuah daerah berhawa panah yang bernama Guanahani, sekarang dikenal dengan wilayah San Salvador.
Tanaman cabe  termasuk golongan perdu dari famili terong – terongan (solanaceae) keluarga ini memiliki sekitar 90 genus dan sekitar 2000 spesies yang terdiri dari tumbuhan herbal, semak dan tumbuhan kerdil lain nya. Tanaman cabe merupakan bahan sayuran yang penting karena kaya akan vitamin A dan C sehingga dimanfaatkan untuk campuran bahan makanan dan obat-obatan (Wahyu, 1997). Menurut Samsudin (1982 ), cabe merupakan tanaman sayuran, menurut bentuk tanaman ini termasuk golongan perdu yang hasil buahnya dapat dipanen beberapa kali. 
 Permasalahan yang ada pada pertanaman cabe merah, tentu tidak hanya terbatas pada masalah budidaya saja, tetapi bagaimana petani mengatasi berbagai macam persoalan tentang cabe yang ditanam. Diantaranya bagaimana mengatasi hama dan penyakit tanaman cabe merah (Setiadi, 1993). 
Salah satu yang menyerang pertanaman caibai yaitu serangga atau yang disebut hama Aphids, Aphids. Serangannya hampir sama dengan tungau namun akibat cairan dari daun yang dihisapnya menyebabkan daun melengkung ke atas, keriting dan belang-belang hingga akhirnya dapat menyebabkan kerontokan. Tidak sepeti mite, kutu persik ini memiliki kemampuan berkembang biak dengan cepat karena selain bisa memperbanyak dengan perkawinan biasa, dia juga mampu bertelur tanpa pembuahan. 
B. Tujuan Praktik Lapang 
  1. Untuk mengetahui keadaan di lapangan tentang hama – hama serangga yang meyerang tanaman cabai di kecamatan Meureubo dan cara pengendaliannya. 
  2. Untuk mengetahui secara langsung permasalahan yang di hadapi oleh pertani tentang hama – hama serangga yang meyerang tanaman cabai. 
  3. Untuk  mencari solusi dan alternatif pemecahan masalah terhadap serangan hama -  hama serangga pada tanaman cabai.
C. Tempat dan Waktu praktik lapang
Penelitian dilaksanakan di kecamatan Meurebo kabupaten Aceh Barat, di mulai dari 3 Febuari sampai dengan 4 Mae 2008. 
D. Metode Praktik Lapang
Metode yang di gunakan adalah metode studi kasus yaitu melalui wawancara dengan maksud untuk mendapatkan gambaran atau keterangan yang mendalam mengenai subjek yang di teliti. By Andil
Read Post | comments

Ikan Nila komoditas paling laku dipasaran domestic

Saturday, December 3, 2011



Permitaan ikan air tawan sangat meningkat dipasaran impor dan ekspor, untuk memperoleh hasil yang  mengutungkan bagi petani tambah, maka diperlukan trik - trik dan metode dalam  membudidaya ikan air tawar jenis ikan nila.  dengan mengunakan tehnik pengelolan pembenihan yang baik, maupun usaha pertambakan sekala kecil ataupun besar dengan menggunakan beragam wadah pemijahan dan menerapkan.

Bagi masyarakat yang ingin melakukan budidaya ikan Nila, dapat menggunakan wadah berupa kolam tergenang, tambak air payau, kolam air deras, maupun keramba jarring apung (KJA). Karena, ikan jenis nila dapat dengan mudah beradaptasi dengan lingkungannya. “yang penting, syaratnya kedalaman tambak harus satu meter, luasan tambak maksimal sekitar 300 meter, ukuran tebar 5 sampai 8 centimeter (Cm), dengan masa pemeliharaan 3 sampai 4 bulan. Berat panen ikan nila maksimal 250 gram hingga 300 gram,” 

Dalam kegiatan budidaya ikan air tawar tersebut, langkah dan tahapan yang harus dijaga oleh kelompok masyarakat adalah pengolahan kualitas air, seperti oksigen terlarut (DO), suhu, dan Salinitas tambak air payau.

Tak hanya itu, pemberian pakan juga harus dijaga dengan baik, mengunakan tehnik pemberian pakan 3-5 % daribiomassa, Frekuensi pemberian pakan 3 kali dalam sehari (Pagi, Siang dan Sore), dengan kadar protein pakan minimal 25 - 30 persen. ”Sebab, ukuran permintaan ikan nila di pasaran domestik dan ekspor berbeda. Kalau domestic ukuran ikan biasanya diminta 100 gram sampai 250 gram, namun permintaan pasar ekspor rata - rata ukuranya harus 500 gram. Makanya, benih dan tahapan pengolahan tambak harus dilakukan secara intensif guna memperoleh hasil panen yang memuaskan,”.
By Andil
Read Post | comments

Pupuk Cair TNF dan Pupuk Kandang Kerbau

Friday, December 2, 2011

Pengaruh pemberian pupuk cair TNF dan pupuk Kandang Kerbau terhadap pertumbuhan dan reproduksi tanama jagung manis (Zea mays Saccharata sturt).

Jagung telah dikenal dan ditanam oleh masyarakat Amerika Utara sejak 200 tahun sebelum masehi, tetapi asal tanaman jagung belum dapat diketahui secara pasti. Bangsa Indian telah menanam jagung yang kemudian dikembangkan oleh penjelajah dari Eropa pada abad 17, yang di gunakan sebagai pakan ternak dan bahan makanan manusia. Pada era industrial, jagung telah diusahakan sebagai bahan baku untuk menghasilkan minyak jagung dan dapat dikembangkan sebagai bahan untuk pembuatan etanol. (Sudarsana, 2000). 
Jagung manis merupakan komoditas pertanian yang sangat digemari terutama oleh penduduk perkotaan karena rasanya yang enak dan manis banyak mengandung karbohidrat, sedikit protein dan lemak. Budidaya jagung manis berpeluang memberikan untung relatif tinggi bila diusahakan secara efektif dan efisien (Sudarsana, 2000).
Hampir semua bagian dari tanaman jagung manis memiliki nilai ekonomis. Beberapa bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan diantaranya, batang dan daun muda untuk pakan ternak, batang dan daun tua (setelah panen) untuk pupuk hijau / kompos, batang dan daun kering sebagai bahan baker pengganti kayu bakar, buah jagung muda untuk sayuran, perkedel, bakwan dan berbagai macam olahan makanan lainnya. (Purwono dan Hartono, 2007). 

Tanaman jagung manis selama ini sudah cukup lama dibudidayakan oleh masyarakat, namun teknologi budidaya relatif tidak berkembang. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk menghasilkan produksi jagung manis. Salah satunya dengan mengkaji dosis pemupukan yang optimal bagi produksi jagung manis dengan menggunakan pupuk organik dan anorganik (Hafsah, 2004). 

Pada dasarnya semua tanaman dapat diberikan pupuk baik melalui organ yang di atas tanah dan organ di bawah tanah. Pemupukan melalui daun dengan bahan gizi yang terkandung dalam TNF sebagai chelate (alamiah) itu, mendorong proses metabolis dalam tanaman, dengan demikian merangsang serapan bahan - bahan mineral (unsur hara) oleh akar. Oleh karena itu, pemupukan melalui daun lebih efektif dari pada yang diduga apabila dilihat dari sudut banyaknya unsur hara yang diberikan (Anonimous, 1996). 

Pupuk organik mengandung unsur hara makro yang rendah tetapi mengandung unsur mikro dalam jumlah cukup, yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk organik juga mempengaruhi sifat fisik, sifat kimia, maupun sifat bologi tanah, juga mencegah erosi dan mengurangi terjadinya keretakan tanah (Sutanto, 2002).
Keuntungan penggunaan pupuk daun antara lain, respon terhadap tanaman sangat cepat karena langsung dimanfaatkan oleh tanaman. dan tidak menimbulkan kerusakan pada tanaman, dengan catatan aplikasinya dilakukan secara benar. Sebenarnya, kandungan unsur hara pada pupuk daun identik dengan kandungan unsur hara pada pupuk majemuk. Hanya saja, faktor sifat fisik dan sifat kimia tanah tidak dijadikan sebagai faktor utama. Sebagai faktor utamanya adalah manfaat tiap unsur hara yang dikandung oleh pupuk daun bagi perkembangan dan peningkatan hasil panen (Novizan, 2001). 

Penggunaan pupuk kandang sudah cukup lama diidentifikasikan dengan karena pupuk kandang memang dapat menambah tersedianya unsur hara bagi tanaman. Selain itu, pupuk kandang juga mampunyai pengaruh yang positif terhadap sifat fisik dan kimiawi tanah, mendorong perkembangan jasad renik (Sutedjo, 2002). 

Dari uraian yang dikemukakan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Respons pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis  (Zea mays saccharata sturt) terhadap pemberian pupuk cair TNF dan Pupuk kandang kerbau”. 

B. Perumusan Masalah
  1. Apakah terjadi interaksi antara pupuk cair TNF dengan pupuk kandang kerbau terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis. 
  2. Jika terjadi interaksi, pemberian manakah yang memberikan hasil terbaik.
C. Tujuan Penelitian 

Untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk cair TNF dan pupuk kandang kerbau terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis (Zea mays saccharata sturt). 

D. Hipotesis Penelitian 
  1. Ada respons pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis (Zea mays Saccharata Sturt) terhadap pemberian pupuk TNF.
  2. Ada respons pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis (Zea mays saccharata sturt) terhadap pemberian pupuk Kandang Kerbau. 
  3. Ada respons pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis (Zea mays Saccharata Sturt) terhadap interaksi pemberian pupuk TNF dengan pemberian pupuk kandang kerbau. 
F.   Kegunaan Penelitian 
  1. Sebagai bahan penulisan skripsi yang menjadi syarat mengikuti ujian Sarjana  Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar, Meulaboh.
  2. Sebagai informasi budidaya jagung manis (Zea mays Saccharata Sturt).
By Andil
Read Post | comments

Pembibitan Kakao (Theobroma cacao L)

Kakao (Theobroma cacao L) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang tergolongkedalam Famili Sterculiaceae yang berasal dari Amerika Tengah yaitu daerah antara perairan sungai Amazone sampai sungai Orinoco dan masuk ke Indonesia pada abad ke 19 yang dibawa oleh bangsa Spanyol (Sunanto, 1992).
Untuk meningkatkan produksi tanaman kakao, pemilihan bibit merupakan langkah pertama yang harus diperhatikan. Pada saat ini penyediaan bibit menjadi suatu permasalahan penting, bukan saja dari segi kuantitasnya tetapi juga dari daya produksinya.
Untuk memperoleh bibit yang sehat dan baik perlu mendapatkan perlakuan yang sempurna selama dalam pembibitan. Salah satu cara yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan bibit yaitu dengan menggunakan pupuk daun.
Pemupukan dapat dilakukan melalui tanah dan juga melalui daun. Pemupukan melalui daun merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan hasil. Hal ini didasari karena penyerapan hara melaui daun tidak dipengaruhi oleh pH tanah. Pupuk yang diberikan melalui daun menurut Harjadi (1993), unsur haranya segera diabsorbsi dan efek residunya kecil. 
Dalam rangka peningkatan produksi, pelaksanaan pembibitan perlu mendapat perhatian serius karena pertumbuhan bibit akan turut mendukung penentuan keberhasilan penanaman di lapangan, dimana bibit merupakan titik awal dari hasil akhir yang diharapkan.
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bibit kakao selama dalam pembibitan. Salah satu diantaranya adalah pemupukan, dengan pemupukan diperoleh tambahan unsur hara yang dibutuhkna bibit kakao.
Pemupukan dapat dilakukan melalui tanah maupun daun. Pemupukan melalui tanah banyak mengalami kehilangan baik melalui aliran permukaan, pencucian, terfiksasi dengan unsur lain, terikat oleh tanah atau tanaman, sehingga unsur hara tersebut relatif kurang tersedia bagi tanaman. Faktor inilah yang mendorong timbulnya pemikiran untuk melakukan pemupukan melalui daun (Suhadi, 1980). Pemupukan melalui daun sering dilakukan di pembibitan, karena bibit-bibit yang masih muda perakarannya relatif belum berkembang dan berfungsi dengan baik. Selain itu keuntungan pemupukan melalui daun adalah penyerapan unsur hara dari pupuk yang diberikan berjalan lebih cepat dibandingkan bila diberikan melalui tanah, sehingga pemupukan melalui daun lebih efesien penyerapan unsur haranya (Lingga, P. 1997).
Pemberian pupuk melalui daun harus dilakukan dengan tepat baik cara pemberian, konsentrasi maupun waktu pemberian, pemakaian konsentrasi yang tepat akan menentukan manfaat dari pupuk daun tersebut. Apabila konsentrasi tersebut kurang atau berlebih dari konsentrasi anjuran maka pertumbuhan bibit kemungkinan akan semakin buruk. Demikian juga dengan waktu pemberian, apabila pemberian pupuk daun dengan interval yang terlalu sering dapat menyebabkan pemborosan pupuk dan pertumbuhan yang abnormal.
Pupuk Biotan adalah salah satu pupuk daun yang dapat digunakan untuk berbagai tanaman. Pupuk ini mengandung unsur hara makro dan mikro serta dilengkapi dengan vitamin-vitamin untuk pertumbuhan tanaman. Konsentrasi larutan yang dianjurkan untuk tanaman perkebunan adalah 3,5 cc/l air.
B.     Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi dan interval waktu pemberian pupuk Biotan yang tepat terhadap pertumbuhan bibit kakao serta untuk mengetahui nyata tidaknya  interaksi antara kedua faktor tersebut.By Andil
Read Post | comments

Respons Varietas Padi terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair

Umumnya pekerjaan seluruh penduduk Indonesia adalah tani bai yang bergerak dalam sektor tanaman perkebunan, hortikultura dan tanaman pangan. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan yang paling banyak dibudidayakan oleh petani dan termasuk ke dalam famili Gramineae. Beberapa tempat diduga menjadi daerah  asal padi antara lain India Utara bagian Timur, Bangladesh Utara dan daerah yang membatasi Negara Birma, Thailand, Laos, Vietnam dan Cina bagian selatan (Suparyono dan Setyoso, 1994).

Padi merupakan makanan pokok sebagian penduduk Indonesia. Padi sebagai tanaman pokok mengandung gizi yang mudah diubah oleh tubuh manusia karena didalamnya terkandung bahan-bahan sebagai sumber energi utama. Seiring pertambahan penduduk Indonesia maka kebutuhan manusia akan pangan terutama padi juga meningkat (Departemen Pertanian, 2007).

Disebabkan varietas tersebut telah mampu beradaptasi dengan lingkungan tempat tumbuhnya. Sutopo (1998) menyatakan bahwa penggunaan input produksi lainnya secara maksimum tidak akan memberikan hasil yang tinggi, bila varietas atau benih yang digunakan tidak bermutu. Benih dikatakan bermutu bila memiliki sifat genetik tertentu (identitas varietasnya jelas, mudah dikenal dan seragam), sifat fisik yang baik (tidak bercampur dengan benih dari varietas lainnya serta kotoran-kotoran seperti kerikil dan ranting) serta memiliki sifat fisiologis yang superior dan memiliki daya kecambah lebih dari 80 % serta bebas dari hama dan penyakit. Benih yang digunakan secara teoritis berkaitan dengan sifat genetiknya, dimana ada varietas yang lebih peka terhadap lingkungan yang kurang menguntungkan ataupun tidak mampu untuk tumbuh cepat dibandingkan dengan varietas lainnya.

Perakitan varietas unggul selama ini dilakukan sebagai salah satu kemajuan pertanian untuk meningkatkan produksi padi dengan berbagai sifat bawaan unggul lainnya yang diinginkan, salah satunya respon terhadap pemupukan yang tinggi terutama penggunaan pupuk-pupuk anorganik. Hal ini akan berdampak negatif pada kemampuan tanah untuk menyeimbangkan perkembangan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah yang secara alami terjadi.

Selain penggunaan varietas unggul, pemupukan juga merupakan faktor penting yang harus diperhatikan. Penggunaan pupuk kimia yang terus-menerus ternyata berefek merusak tanah. Struktur tanah secara alami gembur, setelah mendapat perlakuan dengan pupuk kimia secara terus-menerus akhirnya menjadi sangat keras (Andoko, 2005). Penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus dalam waktu yang lama dan pemakaian yang cukup banyak dapat menjadi sumber pencemaran lingkungan, menghambat perkembangan mikro organisme tanah, dan meningkatkan kadar keasaman tanah. Pupuk kimia atau anorganik sangat mudah larut dan tercuci bila hujan dan bila suhu sangat tinggi, senyawa utama seperti nitrogen akan cepat menguap.

Penggunaan pupuk urea/ZA, TSP/SP-36, dan KCL secara intensif dan dalam waktu yang cukup lama dapat menjadi salah satu gejala penurunan produksi padi. Penyebab penurunan produksi padi adalah menurunnya kandungan bahan organik tanah dari musim ke musim yang tidak bisa digantikan perannya oleh pupuk anorganik.

Keadaan itu menunjukkan betapa pentingnya pemeliharaan stabilitas bahan organik tanah bagi kelestarian produktivitas pertanian yang tetap tinggi. Sebab, bahan organik tanah bukan hanya berfungsi sebagai penyuplai hara, tetapi juga berguna untuk menjaga kehidupan biologis didalam tanah salah satunya memulihkan kembali aktivitas mikrobia tanah.

Sebagian besar pupuk organik berbentuk padat seperti pupuk kandang dan kompos. Namun, dengan teknologi pupuk organik telah dibuat dalam bentuk cair. Pupuk organik cair mengandung berbagai jenis unsur hara dan zat yang diperlukan tanaman. Zat yang dikandungnya berasal dari bahan-bahan organik yang digunakan dalam pembuatannya. Zat tersebut terdiri dari mineral, baik makro maupun mikro, asam amino, hormon pertumbuhan, dan mikroorganisme. Kandungan unsur hara tersebut dalam kondisi cukup seimbang sehingga dapat memacu pertumbuhan tanaman. Pupuk organik cair secara sinergis mampu meningkatkan kesuburan tanah dalam waktu singkat dan dapat meningkatkan produksi tanaman (Parnata, 2004).

Untuk mendapatkan hasil yang optimal pupuk harus diberikan dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan tanaman, tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit (Sutedjo, 1999). Konsentrasi pupuk mempengaruhi pertumbuhan tanaman, apabila konsentrasi pemupukan terlalu tinggi maka daun akan rusak dan dapat menimbulkan kematian, hal ini sering terjadi pada musim kering. Sebaliknya apabila konsentrasi pemupukan terlalu rendah maka pertumbuhan tanaman tidak optimal (Lingga dan Marsono, 2005).

Berdasarkan uraian diatas, belum diketahui berapa konsentrasi yang sesuai dan varietas mana yang terbaik sehingga dapat diperoleh pertumbuhan dan hasil padi yang maksimal. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui masalah tersebut.

B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui varietas yang terbaik dan konsentrasi pupuk organik cair yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi, serta mengetahui nyata tidaknya interaksi antara kedua faktor tersebut.

C. Hipotesis
  1. Varietas berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi sawah.
  2. Konsentrasi pupuk organik cair berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi sawah.
  3. Terdapat interaksi antara varietas dengan konsentrasi pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi sawah.
By  Abdul Gafur | Andil
Read Post | comments

Hasil Produksi Padi SRI Lebih Menggiurkan

Thursday, November 24, 2011

Meulaboh – Tergiur dengan hasil produksi panen yang lebih banyak, sejumlah kelompok tani di Kabupaten Nagan Raya beralih tanam dari padi biasa ke padi Sistem of Rice Intensification (SRI). Selain itu, biaya perawatan padi SRI dinilai petani lebih murah dari pada pengeluaran biaya padi biasa.

“Memang kalau perawatan bisa dibilang lebih mudah padi biasa karena telah terbiasa, Namun ternyata perwatan padi SRI juga jauh lebih mudah dan gampang,” ucap Tgk. Arifin, ketua kelompok tani Bungong Pade Desa Ie Beudoh, kecamatan Seunagan Timur, kabupaten Nagan Raya, Rabu (23/11).

Beralih minat dari padi biasa ke Padi SRI ini, mulai ditekuni kelompok tani yang memiliki anggotanya sebanyak 27 Kepala keluarga (KK) tersebut, pada pertengahan Tahun 2011 lalu. Saat itu, program Proyek Ekonomi Sosial Aceh terpadu (Pesat) memperkenalkan padi SRI terhadap kelompok tani di wilayah domisili Tgk. Arifin. Dalam pengenalanya, padi SRI diakui mampu memberikan hasil produksi lebih banyak ketimbang padi biasa, sampai warga diberikan pembinaan teori perawatan padi SRI, teori pembuatan pupuk organik, dan teori pembuatan sejumlah alat bantu untuk aktivitas pertanian.   

Pada awal September 2011 lalu, kelompok tani Bungong Pade ini mulai melakukan penanaman padi SRI di atas lahan sekitar 20 hektar. Namun, pupuk yang digunakan petani untuk merangsang pertumbuhan padi nya bukan menggunakan pupuk kimia (pupuk berlabel, red) melainkan menaburkan pupuk buatan sediri yang dianggap lebih ramah lingkungan. “Kami buat pupuk organik sendiri, yang dihasilan dari kotoran binatang, dedaunan, dan abu pabrik. Usai bahan tersebut dikumpulkan, lalu dijadikan pupuk penyubur padi SRI yang siap ditaburkan pada tanaman,” ucap Tgk. Arifin.

Alih penggunaan pupuk, dari pupuk bermerk kepada pupuk organik ini, diakui kelompok tani mampu memberikan penghematan bagi mereka, karena, tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli pupuk kimia yang tergolong masih berharga mahal bagi kalangan petani ini.”Biasanya, untuk satu hektar lahan persawahan, maka petani harus mengeluarkan uang Rp. 2,5 juta, tapi dengan beralih penggunaan pupuk organik tersebut menghemat biaya perawatan Rp. 1,3 Juta. Jadi ada murahnya penggeluaran biaya Rp. 1,2 juta,” ucap Arifin bahagia.

Selain itu, melihat hasil panen raya pada 17 November 2011 lalu, kelompok tani Bungong pade ini, mangaku tambah nyakin untuk tetap setia pada jenis padi SRI. Karena perbandingan hasil produksinya lebih melimpahruah ketimbang jenis padi biasa. “Perbandinganya, kalau satu rante padi biasa, rata-rata memperoleh hasil padi tiga goni besar. Tapi kalau satu rante padi SRI mampu menghasilkan produksi padi sebanyak tujuh goni besar,” perelasnya. By Andil
Read Post | comments

UTU Meulaboh Wisuda 180 Mahasiswa Angkatan Ke II

Tuesday, November 15, 2011

MEULABOH(Waspada): Universitas Teuku Umar Meulaboh Kab. Aceh Barat, Sabtu (12/11), melepas 180 sarjana strata satu dan Diploma III angkatan ke II. Jumlah itu terdiri 70 mahasiswa dari Fakultas Pertanian yang terbagi dua jurusan yakni, 16 dari jurusan agroteknologi dan 13 orang dari jurusan agribisnis. 

Pada kesempatan yang sama juga diwisuda 65 mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), 15 orang mahasiswa fakultas ekonomi, 29 orang mahasiswa Fakultas IImu Sosial dan Politik (FISIP) dan 1 Mahasiswa fakultas Perikanan.

Rektor Universitas Teuku Umar, Ir Malik Ali mengatakan pihaknya terus berupaya mengembangkan potensi yang dimiliki kampus tersebut untuk meningkatkan mutu dan kualitas. “Menyangkut penegerian, saat ini seluruh dokumen telah diterima Direktorat Kelembagaan Ditjen Dikti dan sedang dibahas,”katannya.

Sedang untuk tenaga pengajar katanya, tahun 2011 merupakan tahun ke tiga dimana UTU menjadi universitas penerima dosen-dosen senior dan profesional dari Dikti. Mereka lanjut Malik Ali, ditugaskan untuk membantu mengembangkan kapasitas akademik perguruan tinggi yang sedang berkembang.

Bertempat di pekarangan UTU dikawasan Alu Penyareng (Alpen), Kec Mereubo itu, acara turut dihadiri perwakilan Gubernur Aceh, Abdurahman Lubis, Koordinator Kopertis Wilayah I Sumut-Aceh, Prof Ir H Moehammad Nawawiy Loebis M.Phil, Ph.D, Bupati Aceh Barat Ramli MS dan Wakil Fuadri serta segenap unsur muspida kabupaten setempat serta tokoh ulama dan masyarakat.

Acara dimaksud juga diisi orasi ilmiah Koordinator Kopertis Wilayah I Sumut-Aceh, Prof Ir H Moehammad Nawawiy Loebis M.Phil, Ph.D yang mengangkat topik Ilmu dan pendidikan. Pada kesempatan yang sama turut dibagikan piagam penghargaan kepada 21 wisudawan/wati yang memperoleh prediket terbaik dan Cumlaude.

Dalam sambutannya yang disampaikan Abdurahman Lubis, gubernur Aceh mengatakan wisuda merupakan rangkaian akhir dari proses akademik yang harus dijalani. Dalam tahap tersebut terdapat point penting yang harus dilaksanakan untuk mewujudkan tuntutan civitas akademik.

Dikatakannya, sebagai pelaku perubahan dimasyarakat, sarjana harus memperhatikan berbagai aspek guna menjawab berbagai tantangan. Para sarjana dengan disiplin ilmu yang mereka miliki merupakan potensi besar yang harus memacu perubahan. 

“Karena itu para sarjana harus menggalang partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Sayangnya kita masih menemukan mahasiswa yang masih berorientasi untuk bekerja di pemerintahan atau menjadi pegawai negeri,”katannya.

Disebutkan Lubis tradisi dan pola pikir seperti ini harus dirubah karena menjadi sarjana bukan semata untuk bekerja dipemerintah tapi menjadi awal untuk memamfaatkan segenap potensi yang ada dimasyarakat untukj kesejahteraan bersama. “Sarjana harus cerdas. Untuk itu perlu diperhatikan semua pihak khususnya pengelola pendidikan, bahwa kita harus menempatkan faktor kualitas sarjana sebagai prioritas utama,”pungkasnya.(cb06)
Read Post | comments

Pantai Lok Bubon Terancam Punah

Friday, November 11, 2011

Banda Aceh — Dosen Teknik Kimia Unsyiah, Asri Gani kepada The Globe Journal, Selasa (18/10) mengatakan batubara yang berserakan di pinggir pantai Lhok Bubon, Aceh Barat itu sudah sangat berbahaya bagi wisata dan biota laut. Ia menyarankan agar Pemerintah Aceh dalam hal ini Bapedal harus cepat bertindak sebelum logam berat yang terperangkap dalam batubara terserap lebih banyak ke laut.

Asri Gani yang mengambil S3 nya di Environmental and Life Engineering, Toyohashi University of Technology mengaku sangat prihatin dengan pencemaran batubara. Menurutnya batubara itu bahan bakar kotor dan memiliki kandungan logam berat yang berbahaya seperti merkuri dan timah hitam. Logam-logam berat itu terperangkap dalam matrik batubara tersebut.

Dampak lingkungannya harus segera dianalisis terhadap kualitas air laut dan ikan karang yang berada di lokasi pantai Kuala Bubon itu. “Jika ikan karang yang ada disitu terkena merkuri maka tidak langsung mati tapi sangat berbahaya jika ikan-ikan disitu dikonsumsi oleh masyarakat,” ujar Asri yang juga pernah melakukan penelitian tentang pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit.

Sebaiknya pemerintah cepat mengambil sampel air laut dan ikan karang disitu. Ia mengaku tidak bisa menjustifikasi langsung apakah dampaknya sudah sangat berbahaya tapi untuk wisata pantai sudah tidak bisa digunakan lagi karena pantainya sudah tercemar batubara. Dampak dari potensi wisatanya adalah karena ada perubahan air laut yang menjadi keruh.

Tapi kalau dampak dari air dan ikannya harus dilakukan analisis dulu. “Kita mengkhawatirkan kandungan logam berat seperti merkuri itu,” kata Asri Gani.

Sebaiknya Pemerintah Aceh segera membersihkan kawasan pantai dari pencemaran batubara tersebut. Kalau ini dibiarkan terlalu lama maka secara perlahan logam-logam berat seperti merkuri itu akan menjadi ancaman bagi lingkungan di kawasan pantai tersebut atau disekitar pesisir Kecamatan Samatiga, Aceh Barat.

Secara terpisah Camat Samatiga, Jufri ketika dihubungi The Globe Journal, Selasa (19/10) tadi sore mengakui perihal tersebut. Ia mengatakan batubara yang berceceran di pinggir pantai itu akibat dibuang oleh kapal tongkang yang membawa kurang lebih 9.000 ton batubara. Awalnya dua hari menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun 2011 lalu, kapal tongkang itu mogok dan sempat karam. Sehingga muatan barubara dibuang di pinggir laut.

Hari ini banyak masyarakat yang sudah mengambil batubara tersebut. Jufri tidak paham secara persis untuk masyarakat mengambil batubara itu. “Sebenarnya pernah turun tim Bapedal Aceh Barat dan beberapa lembaga yang melihat pencemaran di Kuala Bubon itu, tapi hingga hari ini saya belum mendapatkan informasi dari Bapedal Aceh Barat,” demikian Jufri.

By Andil
Read Post | comments

Dasar - Dasar Genetik

Tuesday, November 8, 2011

Perkembangbiakan Makhluk Hidup
Aseksual ; keturunannya berkembang menjadi salinan tepat dari induknya selama mereka dibesarkan dalam keadaan yg sama
Seksual ; keturunannya mengembangkan ciri-ciri yg saling berbeda dan berlainan pula dari salah satu tetuanya

OLEH
SUHERMAN, Ph.D
By Andil
Read Post | comments

Budi Daya Tanaman Nilam

Thursday, October 27, 2011

1. Budidaya Tanaman Nilam
Jenis Tanaman Nilam
  • Pogostemon Cablin Benth Bent
Nama lainnya pogostemon patchouliatau pogostemon metha . Jenis ini sering juga disebut nilam Aceh dan diusahakan secara komersial. Nilai jenis ini jarang berbunga, oleh karena itu kandungan minyaknya tinggi yaitu 2,5 – 5 %, banyak diminati di pasaran.
  • Pogostemon heyneanus
Sering juga dinamakan nilam jawa atau nilam hutan. Jenis ini sering berbunga, karena itu kandungan minyaknya rendah yaitu 0,5 – 1,5%. Kurang diminati di pasaran
  • Pogostemon hortensis
Disebut juga nilam sabun. Jenis ini hanya terdapat di Banten. Kandungan minyaknya 0,5 – 1,5%. Komposisi minyak yang dihasilkan jelek, sehingga untuk jenis nilam ini kurang mendapatkan pasaran dalam perdagangan.

Data Botani Tanaman Nilam
Tanaman nilam merupakan jenis tanaman dengan ciri-ciri sebagai berikut :
Akar              : Serabut
Bentuk daun : Bulat dan lonjong
Batang          : Berkayu dengan diameter 10 – 20 mm.
Sistem percabangan banyak dan bertingkat mengelilingi batang antara (3-5 cabang pertingkat). Setelah tanaman berumur 6 bulan, tingginya dapat mencapai 1 meter dengan radius cabang selebar lebih kurang 60 cm.

Ekologi Tanaman Nilam
Tanaman nilam termasuk tanaman yang mudah tumbuh seperti herba lainnya. Untuk memperoleh produksi yang tinggi, maka dalam pengelolaannya perlu memperhatikan beberapa hal. Pengelolaan ini juga bertujuan agar produksi yang dilakukan dapat optimal dan menguntungkan.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :
  • Tanaman nilam dapat tumbuh di dataran rendah maupun pada dataran tinggi yang mempunyai ketinggian 2.200 meter di atas permukaan laut, dan berproduksi tinggi pada ketinggian tempat 10 – 400 meter di atas permukaan laut. 
  • Curah hujan yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman nilam berkisar antara 2.500-3.500 mm/tahun dan merata sepanjang tahun.
  •  Sedangkan suhu yang baik untuk tanaman ini adalah 24 0 C – 28 0 C dengan kelembaban lebih dari 75%. 
  • Agar pertumbuhan optimal, tanaman nilam memerlukan intensitas penyinaran matahari yang cukup. 
  • Tanah yang subur dan gembur serta kaya akan humus sangat diperlukan oleh tanaman nilam. 
  • Pada tanah yang kandungan airnya tinggi, perlu dilakukan sistem drainase yang baik dan insentif.
Cara Penanaman Nilam.
  • Ada 2 cara penanaman nilam, yaitu penanaman langsung dan tidak langsung. Penanaman langsung ialah menanam stek nilam langsung di areal pertanaman. Cara ini hanya sesuai untuk penanaman nilam di lahan sempit. Sedang untuk areal yang luas sebaiknya menggunakan cara penanaman tidak langsung. Karena dengan cara ini kemungkinan bibit hidup lebih besar, sehingga jumlah bibit yang diperlukan tidak terlalu banyak. 
  • Stek dapat langsung ditanam di kebun yang sudah diolah tanahnya. Namun yang lebih bagus adalah stek ditanam dahulu di bedeng persemaian supaya akar telah terbentuk sebelum tanaman dipindah ke kebun pembesaran. 
  • Stek ditaman dalam posisi miring, bersudut 450 sedalam 10 cm, dengan jarak tanam 10 x 10 cm. Setelah 3 – 4 minggu, tanaman sudah mempunyai cukup akar, tunasnya sudah tumbuh dan berdaun. 
  • Sebelum bibit ditanam, kebun sudah disiapkan sedemikian rupa agar penanaman mengikuti cara yang dianjurkan.
Penanaman
  • Tanaman nilam membutuhkan tanah yang lembab pada masa pertumbuhannya, oleh karena itu penanaman sangat baik dilakukan pada awal musim hujan. Di areal miring atau berlereng, waktu penanaman harus disesuaikan dengan intensitas tinggi, sebaiknya tanaman sudah mampu menahan tanah. Dengan demikian tidak terjadi erosi, hujan deras sesaat setelah penanaman juha bisa sia-sia.
Waktu tanam juga harus diatur sedemikian rupa sehingga waktu panen dari satu areal dapat dilakukan secara bertahap. Cara demikian bukan hanya dapat menjamin kelangsungan penyulingan yang kontinue, tetapi dapat juga mencegah agar tanah tidak erosi.
  •  Penanaman secara tidak langsung
Bibit stek setelah dicabut dari persemaian pasti telah berakar. Bila akarnya terlalu panjang sebaiknya dipotong, sebab dalam penanaman nanti akar panjang ini akan berlipat-lipat. Dan lipatan-lipatan akar ini dalam tanah bisa terserang penyakit busuk akar. Setiap lubang akar ditanami 1 – 2 bibit stek.
  •  Penanaman secara langsung
Untuk setiap lubang tanam diperlukan 2 – 3 stek. Stek sebanyak ini dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan ada stek yang mati. Kebutuhan stek yang banyak inilah, maka cara ini tidak disarankan diterapkan di perkebunan.

Jarak Tanam
Jarak tanam nilam bervariasi sesuai dengan tingkat kesuburan tanah.
  • Dataran rendah yang tanahnya subur, jarak tanam 100 x 100 cm, sedangkan pada tanah yang kandungan liatnya tinggi, jarak tanamnya 50 x 100 cm. 
  • Pada tanah lipatit, jarak tanamnya 75 x 75 cm. 
  • Ada tanah berbukit dengan mengikuti garis contour adalah 50 x 100 cm atau 30 x 100 cm.

2. Pemeliharaan
Dalam usaha budidaya nilam, pemeliharaan merupakan salah satu faktor yang penting. Hal ini untuk diperhatikan agar usaha untuk mencapai hasil yang optimal dari tanaman dapat tercapai.
Adapun pemeliharaan tanaman nilam antara lain meliputi :

Pemupukan
Pemupukan sangat penting untuk diperhatikan. Karena hasil yang diharapkan dari tanaman nilam adalah daun dan batangnya, maka faktor kesuburan tanaman merupakan suatu hal yang perlu diusahakan pertumbuhan vegetatif tanaman dapat semaksimal mungkin. Untuk pertumbuhan yang maksimal perlu dilakukan pemupukan, baik dalam bentuk pupuk organik seperti pupuk kandang, kompos dan pupuk hijau, maupun untuk pupuk anorganik seperti Fertab. Cara pemberian pupuk tanaman nilam biasanya dilakukan dengan cara dibenamkan sedalam 10 – 15 cm di sekitar pangkal tanaman nilam. Adapun jumlah pemberian pupuk maupun macamnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

DOSIS PUPUK FERTAB UNTUK TANAMAN NILAM
Jenis Pupuk
Dosis/Kg/Ha/x pemupukan
Keterangan
Fertab
90
Pupuk PMLT Fertab adalah pupuk yang mengandung unsur hara makro dan unsur hara mikro. Oleh karena itu perlu dipakai dalam pemupukan nilam untuk mempercepat pertunasan dan menyerap kandungan minyak dari beberapa unsur hara yang ada di dalam tanah.

Penyulaman
Penyulaman adalah mengganti tanaman yang mati atan tanaman yang tertekan pertumbuhannya. Pekerjaan ini dikerjakan kurang lebih satu bulan setelah penanaman, karena pada waktu itu telah diketahui bibit yang mati atau pertumbuhannya kurang normal. Sehingga dengan dilakukannya penyulaman akan didapatkan pertumbuhan tanaman yang seragam.

Penyiangan
Setelah tanaman berumur 2 bulan atau saat tanaman mencapai tinggi 20-30 cm dan mempunyai cabang bertingkat dengan radius 20 cm, areal pertanaman perlu disiangi. Penyiangan selanjutnya dilakukan secara periodik, yaitu setiap tiga bulan sekali.

Pemangkasan
Setelah tanaman nilam berumur 3 bulan, tanaman ini telah membentuk perdu yang rimbun dan saling menutupi satu sama lain. Untuk itu perlu dilakukan pekerjaan penjarangan dan pemangkasan. Tujuannya adalah agar sinar matahari dapat menyinari seluruh bagian tanaman, sehingga proses fotosintesa dapat berlangsung dengan sempurna. Disamping itu sinar matahari juga dapat berfungsi untuk menghindari tanaman dari serangan hama dan penyakit.

Daun yang banyak mengandung minyak adalah tiga pasang daun yang termuda, sehingga kita harus dapat menciptakan daun muda ini sebanyak mungkin dengan cara melakukan pemangkasan.

Pembumbunan
Cara ini sebagai suatu sistem pemindahan vegetasi tanpa pemindahan areal tanaman. Pembumbunan biasanya dilakukan setelah panen. Adapun caranya adalah seagai berikut : Cabang-cabang yang ditinggalkan sesudah panen dan letaknya dengan tanah ditimbun dengan tanah dekat ujungnya setinggi 10-15 cm. Sedangkan cabang-cabang yang letaknya jauh dari tanah dipatahkan dibagian ujungnya, tetapi tidak terputus dari barangnya, sesudah itu bagian yang patah ditimbun dengan tanah. Dengan pembumbunan ini, maka akan terbentuk rumpun tanaman nilam yang padat dengan anaknya.

3. Penanggulangan Hama dan Penyakit
Dalam usaha meningkatkan produksi, maka perlindungan terhadap serangan hama dan penyakit mempunyai peranan yang sangat penting dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari usaha tani. Hal ini penting karena usaha pengendalian hama dan penyakit memberikan jaminan bahwa produksi yang diharapkan dari penggunaan bibit yang baik (varietas unggul), pemupukan, pengairan, dan perbaikan cara bercocok tanam dapat diatasi.

Hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman nilam antara lain serangga perusak daun, nemtoda, penyakit buduk, gejala lodoh, busuk batang, kua batang dan gejala defisiensi. Adapun serangan hama dan penyakit erat sekali hubungannya dengan faktor keberhasilan kebun, cara penanaman, cara pemanenan, serta keadaan tanah dan iklim.
Cara untuk mengatasi serangan hama dan penyakit antara lain dengan cara bercocok tanam yang baik, pengendalian secara mekanik pada serangan seawal mungkin, serta pengendalian dengan cara kimiawi yaitu menggunakan insektisida sesuai dengan anjuran penggunaannya.

Adapun spesifikasi dari hama-hama tersebut adalah sebagai berikut :

Ulat Penggulung Daun
Ulat penggulung daun merupakan jenis hama yang dapat digolongkan hama perusak daun.
  • Belalang (Orthoptera)
Tanda-tanda serangan : Daun nilam dimakannya, yang kadang-kadangan menyebabkan tanaman menjadi gundul. Pada tingkat serangan berat, batang pun dimakannya sehingga tanaman menjadi mati.
  •     Criket Pemakan Daun (Grylldae)
Tanda-tanda serangan : Hama ini memakan daun yang masih muda, sehingga daun menjadi berlubang - lubang. Pada keadaan kritis, criket juga menyerang daun yang tua. Criket tidak mematikan tanaman, tetapi dapat menurunkan produksi.

Cara penanggulangan hama :
Untuk menekan dan memberantas berbagai hama yang menyerang tanaman nilam dapat dilakukan tindakan sebagai berikut :
  • Bercocok tanam yang baik.
Bercocok tanam yang baik dapat menaikkan produksi disamping itu dapat pula mengurangi serangan hama tanaman. Pemakaian jarak tanam yang teratur dan menjaga kebersihan dari rerumputan/tanaman pengganggu lainnya sangat membantu dalam mencegah serangan hama. Disamping pergiliran tanaman dan penanaman serempak tak kalah pentingnya, karena cara ini dapat memutuskan siklus hidup hama dan sekaligus menurunkan populasinya.
  • Penanggulangan secara mekanik
Penanggulanga secara mekanik dilakukan pada serangan awal (gejala serangan), yaitu dengan mencari dan mengumpulkan hama perusak daun pada bagian tanaman atau ditempat persembunyian lainnya, kemudian dimusnahkan dengan membakarnya.
  • Penanggulangan secara kimiawi
Penanggulangan secara kimiawi dilakukan apabila penanggulangan cara lain tidak memungkinkan, mengingat areal yang luas dan terbatasnya tenaga kerja. Penanggulangan dengan cara ini dilakukan dengan menggunakan pestisida. Penyakit yang sering ditemukan pada tanaman nilam adalah penyakit budok (hopropep ) yang disebabkan oleh virus.

4. Panen dan Pasca Panen
Tanaman nilam yang tumbuh dan terpelihara dengan baik, sudah dapat dipanen pada umur 6 sampai 8 bulan setelah penanaman. Pemanenan dilakukan dengan memangkas atau memotong cabang-cabang, ranting-ranting dan daun-daun tanaman nilam. Sebaiknya pada setiap panen dibiarkan satu cabang tumbuh untuk mempercepat tumbuhnya tunas baru.

Untuk teknis pemanenan atau pemetikan daun nilam sebaiknya dilakukan pada saat bagi hari atau dapat juga dilakukan menjelang malam hari. Satu hal yang perlu untuk diperhatikan bahwa pemetikan daun jangan dilakukan pada siang hari. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga daun agar tetap mengandung minyak atsiri yang tinggi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan pasca panen 

- Alat Panen
Alat yang digunakan untuk panenan tanaman nilam adalah sabit, gunting, atau parang yang tajam. Yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat-alat tersebut.

- Cara Panen
Pada panen pertama, bagian yang boleh dipangkas dari tanaman nilam adalah cabang-cabang dari tingkat dua ke atas, sedangkan cabang-cabang dari tingkat pertama ditinggalkan. Setelah selesai pemanenan pertama, pekerjaan selanjutnya adalah pembumbunan atau menumbut cabang pertama tadi. Pembumbunan cabang tersebut sistem pemindahan vegetasi tanpa pemindahan areal.

- Perlakuan daun nilam sebelum disuling
Pamanenan daun-daun nilam dipotong-potong sepanjang 3-5 cm, kemudian dijemur di bawah sinar matahari. Cara menjemur hasil panenan yang baik adalah dengan menggelarnya di atas tikar atau tempat lainnya atau juga di lantai semen yang bersih dan bebas dari daun tanaman lain. Penjemuran dilakukan selama 4 jam (10.00 – 14.00). Setelah dijemur dianginkan di tempat yang sejuk/teduh (dalam ruangan) dengan tebal lapisan 50 cm. Lapisan ini harus dibalik 2-3 kali sehari selama 3-4 hari, sehingga diperoleh kadar air bahan 15%. Setelah itu sudah dapat dimulai disuling.

Hindarilah pengeringan yang terlalu cepat atau terlalu lambat. Pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan daun terlalu rapuh dan sulit untuk disuling. Sedangkan pengeringan yang terlalu lambat menyebabkan daun menjadi lembab dan mudah diserang jamur, akhirnya rendemen atau mutu minyak yang dihasilkan akan menurun.

By Andil
Read Post | comments

Abstrak Sikripsi

Sunday, October 23, 2011

Andilia Frisma “Pengaruh Pemberian Pupuk Trace Nutrient Fertilizer (TNF) dan Pupuk Kandang Kerbau terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis (Zea mays Saccharata Sturt)”. Dibawah bimbingan Irvan Subandar dan Mukhtizar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk TNF dan pupuk kandang Kerbau terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis. Penelitian dilaksanakan sejak 20 Mei 2010 sampai bulan 21 Oktober 2010 di areal petani Kampung Darat Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama adalah   pupuk organik cair TNF dengan 4 taraf yaitu: 0 cc/ l air; 1 cc/ l air; 2 cc/ l air dan 3 cc/ l air.  dan faktor kedua adalah pupuk Kandang Kerbau dengan 3 taraf yaitu : 70 g; 140 g dan 210 g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk cair berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 14, 21, 28, 35, 42 dan 49 HST, diameter tongkol umur 21, 28, 35, 42 dan 49 HST, umur berbunga, berat klobot, bobot segar tongkol dan panjang tongkol. Pupuk Kandang Kerbau berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 14, 21, 28, 35, 42 dan 49 HST, diameter tongkol umur 21, 28, 35, 42 dan 49 HST, umur berbunga, berat klobot, bobot segar tongkol dan panjang tongkol. Sedangkan pada perlakuan pemberian pupuk Kandang Kerbau berpengaruh nyata terhadap diameter batang umur 35 HST. Pada Interaksi kombinasi pemberian pupuk cair TNF dan pupuk kandang kerbau berpengaruh nyata terhadap diameter batang pada umur 35 HST.

By Andil
Read Post | comments