Pasang iklan

Pasang Iklan

Popular Posts

APA YANG SEDANG KAMU PIKIRKAN

Showing posts with label Lingkungan. Show all posts
Showing posts with label Lingkungan. Show all posts

Segera Perjelas Status Padang Seurahet

Saturday, March 16, 2013

ALUMNI ANDIL | Meulaboh - Anggota DPRK Aceh Barat dari Komisi A meminta Pemkab untuk segera memperjelas status Desa Padang Seurahet, Kecamatan Johan Pahlawan. Pasalnya sejak musibah gempa dan tsunami tahun 2004 lalu, status desa tersebut terkatung-katung sebab seluruh penduduk direlokasi ke lokasi baru di perumahan Caritas Desa Blang Beurandang, kecamatan setempat.

“Harapan kita Pemkab segera mencarikan solusi dan penyelesaian sehingga status desa menjadi jelas,” ujar Rizwan MA.

Kepada Serambi, Jumat (8/3), Rizwan mengungkapkan, dalam menuntaskan persoalan ini perlu duduk seluruh instansi terkait sehingga ada titik temu, apalagi kini penduduk Desa Padang Seurahet sudah berulang kali meminta Pemkab menyelesaikan. Sebab ekses dari terkatung status, proses pemilihan keuchik kini juga menjadi terhambat.

Menurut politisi Partai Aceh ini, dari keterangan diperolehnya seluruh penduduk Desa Padang Seurahet berjumlah sekitar 700 kepala keluarga kini sudah menetap di lokasi baru di relokasi, sebab desa mereka tidak dibangun lagi rumah pascatsunami lalu.

Namun status kependudukan dan administrasi desa masih Desa Padang Seurahet sehingga penduduk ini meminta diberikan wilayah tempat menetap selama ini. Sementara di pihak Desa Blang Beurandang tidak memberikan izin didirikan desa baru. “Harapan kita persoalan ini tidak terus berlarut, sebab saya lihat sangat besar potensi konflik terjadi. Kita berharap Pemkab segera menyikapi serius hal ini,” harapnya.

Datangi camat
Sementara itu, sekitar 20 warga Desa Padang Seurahet, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Kamis (7/3) mendatangi kantor Camat Johan Pahlawan mempertanyakan terhadap pemilihan keuchik (Pilchik) yang kini dilarang dilakukan di lokasi mereka menetap di Desa Blang Beurandang.

Kedatangan warga ini diterima Camat Johan Pahlawan, Tjut Yanti Polem SH di ruang camat. Kepada camat, Ramu Indra, Indra Jempa, dan Ramli mengungkapkan kekecewaan terhadap lokasi yang diberikan pemilihan di desa asal sehingga mereka menolak. Sebab seluruh penduduk sudah menetap di lokasi baru relokasi.

Sedangkan calon keuchik untuk Padang Seurahet sudah ditetapkan untuk segera dipilih yakni Anwar, Safril Galih, dan Idris Usman. “Selain soal Pilchik yang kini tidak jelas pemilihan, kami juga mendesak Pemkab segera memberikan kepastian status buat desa kami,” ungkap Indra Jempa.(riz)

* tanggapan camat
Diteruskan ke Pemkab

CAMAT Johan Pahlawan, Tjut Yanti Polem mengungkap, aspirasi yang disampaikan olehperwakilan warga ini akan diteruskan ke Pemkab guna dicarikan solusi terhadap proses pemilihan keuchik. Yakni apa yang disampaikan masyarakat sudah ditampung. “Akan kita koordinasikan dulu ke kantor bupati,” ujar Tjut Yanti.

Sumber : Serambi
Read Post | comments

Pemerintah Perlu Bangun Kebun Raya di Leuser

Thursday, March 14, 2013


ALUMNI ANDIL | Banda Aceh - Keberadaan Kebun Raya di Kawasan Ekosistem Leuser dinilai sangat mendesak. Langkah ini diperlukan sebagai upaya untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati hutan Aceh.

Hal ini merupakan salah satu yang akan diusulkan dan didiskusikan bersama Menteri Kehutanan dalam seminar nasional pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) yang dilaksanakan di Universitas Syiahkuala pada 19 Maret 2013 nanti. Menteri Kehutanan hadir sebagai keynote speaker.

“Untuk penyelamatan keanekaragaman hayati hutan Aceh, maka pemerintah harus mendirikan Miniatur Leuser, yaitu membangun sebuah kebun raya di Kawasan Ekosistem Leuser,” kata mantan Direktur Program Leuser International Foundation, Prof Yuswar Yunus, yang juga ketua penitia seminar.

Ia mengatakan, keberadaan kebun raya itu sangat mendesak. Yuswar khawatir, jika tidak ada usaha serius menjaga kelestarian kawasan Leuser, habitat alami di kawasan tersebut akan punah dan tinggal legenda. “Tekanan semakin meningkat dan semakin banyak tumbuhan Leuser bakal punah. Maka untuk perlindungannya harus dalam sebuah kebun raya,” ujarnya.

Keberadaan kebun raya ini ia pastikan akan dapat dijadikan sebagai salah satu kebun raya terbaik di dunia dalam bidang konservasi, terutama untuk melakukan reintroduksi atau pemulihan tumbuhan-tumbuhan langka di Leuser, tumbuhan obat-obatan, sekaligus untuk penelitian dan melestarikan tumbuhan tropika dan tumbuhan herba, tumbuhan merambat hingga mengembangkan pendidikan lingkungan untuk siswa dan mahasiswa, sekaligus untuk meningkatkan pengetahuan dan apresiasi masyarakat untuk pengembangan pariwisata Aceh. 

“Keberadaan kebun raya Leuser nanti sangat monumental untuk anak cucu Aceh dalam menyelamatkan tumbuhan asli Leuser baik yang langka, endemik, bernilai ekonomi maupun bernilai estetika, terutama untuk memperkenalkan keunggulan komparatif kekayaan Aceh dengan floranya, sebagai sarana rekreasi dan pariwisata hingga menciptakan lapangan kerja,” jelas Yuswar Yunus.

Seminar dijadwalkan akan dibuka oleh Gubernur Aceh dan dihadiri oleh Wali Nanggroe serta pakar Kehutanan, pakar Hidrologi, pakar DAS (Daerah Aliran Sungai), pakar Konservasi Hutan dan Tanah serta pakar Lingkungan dari UGM, ITB, IPB, UNPAD, UI, UNHAS, USU, ANDALAS, UNIMAL, UTU, UNIDA, Mulawarman serta berbagai perguruan Tinggi lainnya di Aceh.

“Seminar ini merupakan kerja sama Universitas Syiah Kuala dengan Yayasan Leuser Internasional yang selama ini masih tetap eksis berkiprah untuk perlindungan Flora dan Fauna di Kawasan Ekosistem Leuser,” kata Yuswar.

Sumber : Tribunnews
Read Post | comments